Sunday, September 15, 2013

 PENGENALAN ALAT STERILISASI (AUTOCLAVE)

PENGENALAN ALAT STERILISASI (AUTOCLAVE)

Nama Alat    :        
AUTOCLAVE/AUTOKLAF
Merk           :        
-        (kalau masalah merk itu banyak)
Tujuan                   :        
Untuk mengetahui Autoklaf itu sendiri
          Untuk mengetahui bagian-bagian Autoklaf
          Untuk memahami cara kerja Autoklaf
Prinsip             :          
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.
Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus

Gambar        :
          Diagram autoklaf vertical
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air

Cara Kerja   :
·           Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
·           Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
·           Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
·           Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 °C.
·       Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
·           Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
PENGERIAN AUTOCLAVE
Autoclave adalah alat untuk sterilisasi cara basah dengan mengunakan uap air jenuh yang bertekanan tinggi. Temperature yang biasa digunakan biasanya di atas 1000C dan biasa mencapi 6500C. Sterilisasi dengan autoclave merupakan sterilisasi yang paling baik, jika dibandingkan dengan cara-cara sterilisasi yang lainnya. Dibuat dari bahan dengan konstruksi yang cukup kuat  sehingga dapat menahan tekanan tinggi dan aman bagi pemakaian. Digunakan untuk sterilasasi media pembiakan, bahan-bahan atau alat yang tidak rusak karena pemanasan dan tekanan tinggi, dan untuk destruksi media pembiakan.

2.     PRINSIP KERJA AUTOCLAVE
Pada temperature 1210C, uap air akan berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan sebanyak 686 kalor program uap air. Panas ini mendenaturasi protein pada organisme hidup dan mematikannya, alasan digunakan suhu 1210C  dan tekanan 15 lb/in2(SI= 103,4 Kpa) atau 249,8 0F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15psi, untuk tekanan 0 psi pada ketinggian dipermukaan laut air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoclave yang diletakan diketinggian sama menggunakan tekanan 15  psi maka air akan mendidih pada suhu 1210C.

3.     BAGIAN-BAGIAN AUTOCLAVE
a.     Thermmometer sebagi pengatur suhu
b.     Pengatur tekanan
c.      Katup pengaman/ pentil
d.     Alarm

4.     PROSEDUR KERJA PENGGUNAAN AUTOCLAVE
a.     Diisi air secukupnya kedalam bejana lalu pasang pemanasnya.
b.     Dimasukan alat dan bahan yang akan disterilkan kedalam bejana/pemanas diatas rak logam yang berlobang, alat dikunci dan putar sekrup kuat-kuat.
c.      Dinyalakan alat, lalu buka katup pengaman sampai semua udara yang ada di dalam bejana keluar.
d.     Ditutup katup pengaman dan dibiarkan sampai teratur dan diinginkan.
e.      Bila alat pengatur tekanan menunjukan 15psi (pons per square inch = pon setiap inci persegi), pertahankan pada posisi tersebut selama 15-20 menit (15 psi=1210C).
f.       Dimatikan sampai tekanan uap dalam alat mendekati 0 psi.
g.     Dikeluarkan sisa uap dengan membuka katup pengaman.
h.     Dikendurkan mur lepaskan skupnya lalu dibuka dan diangkat penutupnya lalu dikeluarkan bahan yang telah disterilkan.

5.     PEMELIHARAAN AUTOCLAVE
a.     Dikeringkan air pada dasar autoclave setelah dipanaskan.
b.     Jangan membuka katup pembuangan uap sebelum tekanan dalam autoclave mendekati 0 psi karena akan mengotori autoclave dan benda-benda sekitarnya.
c.      Dilakukan uji keefektifan sterilisasi setiap minggu dengan memasukan wadah endospore yang tahan panas pada waktu pengoperasian autoclave.
d.     Diperiksa pengatur tekanan, thermometer dan katup pengaman berfungsi dengan baik setiap minggu.

6.     MEDIA ATAU BAHAN YANG TIDAK DAPAT DISTELIRILKAN DI AUTOCLAVE
a.     Bahan yang tidak tahan panas seperti serum,vitamin,antibiotic dan enzim.
b.     Pelarut organic seperti fenol
c.      Buffer dengan kandungan detergen seperti SDS


Untuk mencengah terjadinya presipitasi,pencoklatan media dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencengahan sebagi berikut:
a.     Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino atau senyawa fosfat.
b.     Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino atau senyawa garam mineral lainnya.
c.      Senyawa garam disterilkan terpisah dengan agar
d.     Media yang memiliki Ph> 7,5 jangan disterilkan dengan autoclave.
e.      Jangan mensterilkan agar dengan Ph <6,0.
f.       Erlenmenyer hanya boleh diisi  media maksimum ¾ dari total volumenya, sisa ruang dibiarkan kosong.
g.     Jika mensterilkan media 1 liter yang ditampung pada erlenmenyer 2 liter makan sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.


Adapun alat yang dapat disterilisasi dengan menggunakan autoclave antara lain petridisk, botol jam, pinset, scalpel. Setelah dilakukan sterilisasi maka alat-alat tersebut menjadi steril. Untuk tetap menjaga sterilitas alat-alat tersebut, setelah diangkat dari dalam autoclave kemudian dimasukkan ke dalam oven untuk penyimpanannya.

Sterilisasi menggunakan Oven

Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah, biasanya disterilkan dalam oven. Botol-botol yang sudah dicuci bersih, dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160o C. Setelah disterilkan dapat langsung digunakan. Bila botol akan disimpan untuk beberapa lama, maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus ditutup dengan alumunium foil.

Fungsi oven : Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.


Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering
a. Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca, benda-benda dari porselen.
Caranya yaitu:
1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang bersih, brand spritus, korek api.
2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.
3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.
b. Dengan cara udara panas kering
Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca.
Caranya yaitu:
1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

No comments:

Post a Comment